LUWUK - Pemerintah Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, memulai pengeboran sumur untuk memastikan ketersediaan air bersih di kawasan perkantoran Bukit Halimun, Kecamatan Luwuk Selatan. Proyek yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan air di pusat layanan pemerintahan.
Kepala Bidang Air Minum dan Air Limbah (AMAL) PUPR Banggai, Christofel Satolom, mengatakan pengeboran dilakukan setelah riset lokasi yang melibatkan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) dan tim ahli Universitas Gajah Mada (UGM). “Proyek sumur bor ini sudah melalui riset bersama BRIDA dan UGM untuk memastikan titik air yang paling potensial,” ujarnya, Rabu (27/8/2025).
Menurut Christofel, sumur bor tidak hanya dibangun di halaman kantor PUPR, tetapi juga di beberapa titik lain di kawasan perkantoran, termasuk Rumah Jabatan Bupati, Kantor BRIDA, dan Kantor Bappeda. “Saat ini kami fokus melayani kantor instansi pemerintah, dengan total empat titik pengeboran, termasuk satu di Rumah Jabatan Bupati Banggai,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pengerjaan dimulai dari halaman kantor PUPR dan ditargetkan selesai seluruhnya pada tahun ini. “Kami pastikan semua titik sumur bor rampung sesuai jadwal,” kata Christofel.
Dari sisi anggaran, pembuatan setiap sumur bor rata-rata menelan biaya sekitar Rp150 juta. Namun, pengeboran di Rumah Jabatan Bupati menelan dana lebih besar, sekitar Rp600 juta, karena disertai pembangunan bak penampung. “Rata-rata sama anggarannya, hanya di rujab Bupati yang lebih tinggi karena ada tambahan fasilitas,” jelasnya.
Pemerintah daerah berharap keberadaan sumur bor ini dapat menjamin pasokan air bersih yang stabil di kawasan perkantoran Bukit Halimun, sekaligus mendukung kelancaran pelayanan publik bagi warga Banggai.