HOME Metro

Wabup Banggai Soroti Serapan APBD Rendah, Minta Perangkat Daerah Bergerak Cepat

Hingga akhir Agustus 2025, serapan APBD Banggai baru 42,56 persen dari target 70 persen. Wakil Bupati Furqanuddin Masulili menegaskan perlunya percepatan proyek dan pengawasan ketat agar anggaran terserap optimal di sisa tahun.

Fajar Irawan
Kamis, 18 September 2025 | 14:46:51 WITA
Rapat evaluasi realisasi anggaran di Ruang Rapat Umum Kantor Bupati Banggai

LUWUK - Wakil Bupati Banggai, Furqanuddin Masulili, mengingatkan seluruh jajaran pemerintah daerah untuk segera mempercepat pelaksanaan program kerja dan proyek pembangunan. Peringatan itu disampaikan setelah data menunjukkan serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 masih jauh dari target yang telah ditetapkan.

Dalam rapat evaluasi realisasi penyerapan anggaran di Ruang Rapat Umum Kantor Bupati Banggai, Luwuk Selatan, Kamis (18/9/2025), Furqanuddin menegaskan perlunya pengawasan lebih ketat serta koordinasi antarperangkat daerah. “Kami minta keseriusan semua perangkat daerah untuk mengawal ini sehingga pada akhir tahun anggaran semua program kegiatan dapat terserap secara optimal,” ujarnya di hadapan para kepala dinas dan camat.

Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda Banggai, Mulsandi, memaparkan bahwa hingga 31 Agustus 2025, serapan APBD baru mencapai 42,56 persen atau setara Rp1,37 triliun dari total pagu Rp3,23 triliun. Angka tersebut jauh dari target bulanan sebesar 70 persen sehingga terjadi deviasi minus 27 persen.

Rinciannya, belanja operasi tercatat 44,13 persen atau Rp984,64 miliar, belanja modal baru 14,07 persen (Rp82,24 miliar), sedangkan belanja transfer relatif lebih tinggi, yakni 75,29 persen atau Rp308,69 miliar. Namun, realisasi anggaran di tingkat kecamatan justru lebih mengkhawatirkan karena seluruhnya berada di bawah 50 persen, masuk kategori “zona merah”.

Temuan lapangan juga memperkuat kekhawatiran itu. Saat meninjau langsung beberapa proyek pembangunan fisik, Furqanuddin menemukan progres yang masih rendah dan jauh dari jadwal penyelesaian. Ia menilai lambannya penyerapan anggaran berpotensi menghambat manfaat program yang seharusnya dirasakan masyarakat lebih cepat.

“Ini sangat memprihatinkan dan menjadi tantangan bagi kita bersama. Jangan sampai ada program yang gagal terselesaikan hanya karena kelalaian,” tegasnya.

Wakil Bupati menekankan bahwa perangkat daerah hanya memiliki sisa waktu satu triwulan atau sekitar tiga bulan untuk mengoptimalkan serapan anggaran. Ia berharap setiap dinas segera mengambil langkah percepatan, mulai dari perbaikan administrasi, percepatan proses lelang, hingga pengawasan lapangan yang lebih intensif, agar pembangunan daerah tidak tertunda dan dana APBD 2025 dapat terserap secara maksimal.

Medium Section

Praesent nonummy mi in odio. Nullam accumsan lorem in dui. Vestibulum turpis sem, aliquet eget, lobortis pellentesque, rutrum eu, nisl. Nullam accumsan lorem in dui. Donec pede justo, fringilla vel, aliquet nec, vulputate eget, arcu.

In enim justo, rhoncus ut, imperdiet a, venenatis vitae, justo. Morbi mattis ullamcorper velit. Pellentesque posuere. Etiam ut purus mattis mauris sodales aliquam. Praesent nec nisl a purus blandit viverra.

Jajak Pendapat

Pemerintah berencana mengkombinasikan iuran BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta bagi keluarga mampu. Apakah Anda setuju kelas khusus BPJS Kesehatan